Gangguan pada Sistem Peredaran Darah Manusia adalah kelainan atau penyakit yang terjadi pada sistem peredaran atau sirkulasi darah manusia baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Sistem peredaran darah berfungsi mengangkut makanan dan zat sisa hasil metabolisme. Sistem peredaran darah manusia terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh darah. Sistem peredaran darah dapat mengalami gangguan (penyakit) dan kelainan bawaan (faktor genetis). Gangguan atau kelainan peredaran darah manusia dapat dikelompokkan menjadi kelainan pada darah dan kelainan pada pembuluh darah.
A. Gangguan Pada Pembuluh Darah
1. Aterosklerosis
Aterosklerosis disebabkan oleh tumpukan lemak di bagian bawah lapisan dinding arteri. Aterosklerosis bisa terjadi di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya, dan lengan serta tungkai. Jika aterosklerosis terjadi di arteri yang menuju otak (arteri karotid), maka bisa menyebabkan stroke. Jika arterosklerosis terjadi dalam arteri yang menuju jantung (arteri koroner), maka bisa menyebabkan serangan jantung. Aterosklerosis bermula saat sel darah putih (leukosit) pindah dari aliran darah ke dinding arteri dan berubah menjadi sel-sel penumpuk lemak. Penumpukan ini menyebabkan penebalan di lapisan arteri.
2. Serangan Jantung
Serangan jantung terjadi saat rusaknya otot jantung (myocardium) akibat kurangnya pasokan darah karena penyumbatan dan terganggunya aliran darah secara mendadak. Serangan jantung adalah puncak dari kerusakan yang berlangsung lama, yang menimbulkan kejutan emosional, kekacauan fisiologis, dan kelelahan mental. Serangan jantung pertama kali digambarkan pada tahun 1912 sebagai rasa sakit di bagian dada yang terjadi terus-menerus hingga setengah jam, dan kemudian menjalar ke tangan kiri dan rahang. Akibatnya, muncul perasaan takut yang begitu besar dan kesulitan bernapas.
Gejala-gejala serangan jantung:
- Kelelahan atau kepenatan
Jantung tidak efektif memompa aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan
berkurang, sehingga menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah.
- Palpitasi (jantung berdebar-debar)
- Pusing dan pingsan
Disebabkan oleh penurunan aliran darah karena denyut jantung yang abnormal atau
karena ketidakmampuan jantung memompa dengan baik.
3. Tumor Jantung
Tumor adalah suatu pertumbuhan abnormal, bisa berupa kanker ganas ataupun nonkanker (benigna, jinak). Tumor di jantung dibagi menjadi dua kelompok:
Tumor Primer
Tumor primer berasal dari dalam jantung dan bisa terjadi pada bagian mana pun dari jaringan jantung.
Tumor Sekunder
Tumor sekunder berasal dari bagian tubuh lain (biasanya paru-paru, payudara, dan kulit) yang menyebar ke jantung.
Sebagian besar tumor jantung berbentuk miksoma. Miksoma adalah tumor jinak, dimana bentuknya seperti agar-agar dan tidak teratur. 75% dari miksoma berada di atrium kiri (bilik jantung yang menerima darah yang kaya akan oksigen dari paru-paru).
Gejala miksoma:
- Penurunan berat badan
- Demam
- Pilek
- Nyeri pada jari-jari tangan dan kaki karena cuaca dingin
- Jumlah trombosit darah rendah.
4. Stroke
Stroke adalah gangguan fungsi sistem saraf yang terjadi mendadak dan disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak. Gangguan peredaran darah otak dapat berupa tersumbatnya pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah. Hal ini menyebabkan kekurangan pasokan oksigen ke otak. Gangguan fungsi otak ini yang menyebabkan gejala stroke.
5. Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi. Seseorang mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi merupakan faktor risiko stroke, dan serangan jantung.
Hipotensi atau tekanan darah rendah merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan tekanan sistole dan diastolnya di bawah ukuran normal (<90/70 mmHg). Tekanan darah rendah ditandai dengan gejala mudah pusing ketika bangun tidur, badan cepat lelah atau lesu, tangan dan kaki terasa dingin, mata berkunang-kunang terutama setelah jongkok lalu berdiri, atau pingsan. Hipotensi dapat disebabkan oleh pendarahan, diare yang disertai muntah, kekurangan mineral dalam makanan (diet terlalu ketat), atau mengkonsumsi obat penurun tekanan darah secara berlebihan.
7. Diabetes Melitus
Diabetes melitus dapat meningkatkan risiko stroke dua kali lipat. Peningkatan kadar gula berhubungan lurus dengan risiko stroke (semakin tinggi kadar gula dalam darah, semakin mudah terkena stroke).
8. Varises
Varises merupakan suatu pelebaran pada pembuluh balik (vena) yang sering terjadi pada bagian bawah tubuh, seperti pembuluh balik pada kaki (betis) yang menyebabkan sirkulasi darah menjadi tidak lancar. Akibat pelebaran ini, maka vena tampak berkelok-kelok dan berwarna biru. Hal ini terjadi karena katup-katup pada vena menjadi lemah sehingga aliran darah ke jantung terhambat dan beban vena menjadi berat. Penyebabnya dapat terjadi karena faktor bawaan sejak lahir atau karena sering berdiri, kehamilan dan tumor. Vena bagian dalam jarang terkena varises karena terlindungi oleh otot tulang. Gejalanya pegal-pegal, panas dan lelah pada tungkai.
Bila varises terjadi di daerah anus, maka disebut ambeien atau wasir atau haemorhoid. Penyebabnya adalah aliran darah yang tidak lancar. Ini sering dialami oleh seseorang yang banyak melakukan kegiatan dengan berdiri dan sering pula dialami wanita yang sedang hamil atau sering mengalami sembelit, sukar buang air besar sehingga mengedan terlalu keras.
9. Hipertrofi Kardiomiopati
Hipertrofi Kardiomiopati (Hypertrophic Cardiomyopathy) merupakan sekumpulan penyakit jantung yang ditandai dengan adanya penebalan pada dinding ventrikel. Hipertrofi merupakan suatu keadaan menebalnya otot-otot jantung sebagai akibat katup-katup jantung tidak berfungsi sehingga jantung bekerja ekstra. Akibatnya, saat tertentu, jantung tidak dapat lagi memberi cukup oksigen (O2) terhadap jaringan.
10. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh gangguan aliran darah pada pembuluh darah koroner. Pembuluh darah koroner adalah pembuluh darah arteri dan vena, yang mengalirkan darah dari dan ke jantung. Pemicunya adalah arteriosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh nadi (arteri) akibat endapan lemak. Sementara, arterosklerosis adalah pengerasan pembuluh nadi (arteri) akibat endapan zat kapur.
11. Embolisme Koroner
Embolisme koroner merupakan suatu gangguan pada arteri koroner yang mengakibatkan pembuluh terisi oleh bekuan darah secara mendadak. Bekuan darah ini berasal dari bagian tubuh lain yang terbawa oleh aliran darah menuju arteri koroner.
B. Gangguan Pada Darah
1. Anemia
Anemia merupakan suatu keadaan dari penderita yang kekurangan eritrosit terutama unsur hemoglobin di dalam tubuh. Oleh karena itu, ada yang menyebutnya penyakit kurang darah. Jumlah eritrosit normal adalah 5,3 juta/mm3 darah. Kekurangan hemoglobin ini menyebabkan pemenuhan kebutuhan oksigen (O2) menuju jaringan menurun, sehingga mengganggu fungsi kerja sel.
2. Thalasemia
Thalasemia adalah kondisi kelainan genetika dimana tubuh tidak mampu memproduksikan globin (protein pembentuk hemoglobin). Jika penderita thalasemia mampu memproduksi eritrosit, biasanya usia sel darahnya lebih singkat dan lebih mudah rusak.
3. Leukimia
Leukimia atau kanker darah adalah penyakit yang disebabkan oleh bertambahnya sel darah putih yang tak terkendali. Disamping itu, sel darah putih akan memakan sel darah merah (eritrosit) sehingga penderita mengalami anemia berat. Gejala leukimia yaitu: demam, kedinginan, badan lemah dan sakit kepala, sering mengalami infeksi, penurunan berat badan, nyeri tulang dan sendi, berkeringat terutama di malam hari.
4. Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit darah yang sulit membeku. Luka sedikit saja darah dapat mengucur terus, sehingga penderita mengalami kurang darah, bahkan bisa menyebabkan kematian. Penyakit ini bersifat menurun, diwariskan orang tua kepada anaknya. Kaum laki-laki besar kemungkinan mendapat warisan penyakit ini, karena gen hemofilia cenderung menampakkan pengaruhnya pada laki-laki. Hemofilia bersifat mematikan sehingga kaum perempuan akan mati sebelum dewasa jika menderita penyakit ini.
Komentar
Posting Komentar