Langsung ke konten utama

Budidaya Kura-Kura

Bagaimana cara beternak kura-kura air tawar? Binatang peliharaan yang kini tengah naik daun di Indonesia adalah kura-kura. Hewan ini begitu disukai karena bentuknya yang lucu, mirip seperti binatang purba, dan tubuhnya bisa keluar masuk di dalam cangkang. Kura-kura juga senang diajak bermain lho.
Berdasarkan habitatnya, ada dua jenis kura-kura yaitu kura-kura darat dan kura-kura air. Disebut kura-kura darat karena kura-kura jenis ini menghabiskan sebagian besar waktunya di daratan. Kura-kura ini tidak mempunyai selaput di bagian kakinya sehingga ia tidak terlalu bisa berenang. Berbanding terbalik, kura-kura air sangat jago berenang karena bentuk kakinya menyerupai bebek yakni mempunyai selaput di antara jari-jari kakinya. Meskipun begitu, kura-kura ini juga senang diajak berjalan di daratan.
Sebuah peluang emas bagi Anda yang bisa memanfaatkan tren naiknya pamor kura-kura air tawar. Caranya tentu saja dengan membudidayakan kura-kura tersebut sendiri, kemudian menjualnya kepada para pencinta kura-kura di Tanah Air. Akan tetapi, bagaimana sih caranya beternak kura-kura air tawar itu?
cara-beternak-kura-kura.jpg
Persiapan Kandang
Kandang yang paling bagus untuk memelihara kura-kura air tawar adalah kolam yang mempunyai bagian daratan dan perairan. Lapisi wilayah daratan tersebut memakai pasir agar kondisinya mirip seperti habitat asli kura-kura. Namun jika Anda tidak mungkin membuat kolam pemeliharaan, silakan gunakan akuarium atau ember berukuran besar yang telah diisi beberapa batubata sebagai area daratannya. Sesuaikan ukuran kandang dengan jumlah dan postur kura-kura yang akan dipelihara di dalamnya.
Selalu gunakan air tanah yang bersih untuk dimasukkan ke dalam kandang kura-kura. Sebisa mungkin hindarilah penggunaan air PAM karena mengandung kaporit. Tuangkan air tanah ini ke dalam kandang hingga tinggi muka airnya minimal sama dengan panjang kura-kura. Perlu diketahui, kura-kura cukup sering mengeluarkan kotoran. Jadi lengkapilah wilayah perairan dengan alat filtrasi agar kebersihannya senantiasa terjaga dengan baik.
Pemilihan Indukan
Secara garis besar, kura-kura mulai siap melakukan perkawinan pada usia 5-6 tahun. Kura-kura jantan ditandai dengan adanya alat kelamin berupa hemipenis, bagian tempurung bawah (plastron) cekung, memiliki kuku kaki yang lebih panjang, serta berekor cukup panjang dan membesar di pangkalnya. Sedangkan ciri-ciri kura-kura betina yaitu tidak mempunyai hemipenis, plastronnya datar, kuku kaki pendek, dan ekornya tidak terlalu panjang.
Pilihlah kura-kura indukan yang kondisi kesehatannya bagus. Kura-kura tersebut harus bersih, tempurungnya kokoh dan mengkilap, berwarna cerah, serta memiliki corak yang sesuai dengan spesiesnya. Perhatikan pula bagian matanya untuk melihat apakah matanya lebar, kondisinya jernih, dan bersih serta memiliki hidung yang bersih dan kering. Jangan lupa untuk mencermati gerakan kura-kura tersebut. Kura-kura yang sehat akan aktif bergerak terutama saat berada di dalam air.
Perkawinan Kura-kura
Kura-kura betina yang akan dikawinkan harus berusia minimal 5 tahun dan mempunyai diameter tempurung lebih dari 15 cm. Kedua indukan harus berasal dari spesies yang sama untuk menjaga keaslian keturunannya. Seluruh rangkaian proses pemijahan juga wajib dilakukan di kolam khusus.
Masukkan seekor kura-kura jantan dan seekor kura-kura betina ke dalam kolam pemijahan. Perhatikan tingkah laku keduanya sejenak. Jika mereka berkelahi segera keluarkan kura-kura jantan untuk diganti dengan indukan yang lain. Tetapi bila keduanya tampak tenang, Anda bisa meninggalkannya selama 45 menit. Apabila selama waktu tersebut pejantan tidak terlihat mendekati betinanya, maka Anda harus mengganti dengan kura-kura jantan yang lain.
Kura-kura betina yang sedang hamil sebaiknya ditempatkan di kolam khusus. Usahakan kondisi kolam tersebut benar-benar optimal untuk mendukung kondisi kesehatan indukan tadi. Pada masa ini biasanya nafsu makan kura-kura akan menurun. Anda tetap bisa menjaga agar kura-kura mau makan dengan menaikkan sedikit suhu udara di dalam kolam.
Pembuatan Sarang Bertelur
Tahukah Anda, kura-kura akan tetap menyimpan telur di dalam perutnya selama ia tidak menemukan sarang yang pas untuk bertelur. Jadi membuat sarang telur buatan yang nyaman hukumnya adalah wajib. Sarang ini berupa kolam yang mempunyai lapisan pasir cukup tebal dan wilayah daratan yang lebih luas. Disarankan untuk mengayak pasir terlebih dahulu guna memisahkan kerikil yang tercampur di dalam pasir.
Kura-kura air tawar yang hendak bertelur biasanya menghabiskan lebih banyak waktunya di darat. Ia akan mencari posisi mana yang paling tepat untuk mengubur telur-telurnya. Jika telur tersebut sudah keluar, Anda bisa mengeluarkan kura-kura dari sarang bertelur ini. Telur kura-kura memang bisa menetas sendiri selama masih di dalam pasir. Namun supaya potensi telur yang menetas lebih besar, Anda bisa menggunakan mesin inkubator untuk menetaskan telur-telur tersebut.
Pemeliharaan Kura-kura
Pada dasarnya, kura-kura akan tumbuh dengan baik manakala tempat tinggalnya bersih dan terawat. Suhu udara yang cocok bagi kura-kura berkisar antara 22-27 derajat celsius dengan pH air sekitar 6-6,5. Usahakan supaya kandang bisa mendapatkan sinar matahari secara langsung karena kura-kura membutuhkan cahaya alami untuk mendukung pertumbuhan karapasnya. Namun bila Anda beternak kura-kura secara indoor, lengkapi kolam dengan alat penghasil sinar UV A dan UV B guna mendukung pertumbuhan kura-kura di dalamnya.
Mayoritas kura-kura adalah binatang omnivora. Kura-kura kecil cenderung memilih daging, sedangkan kura-kura dewasa lebih menyukai sayur-sayuran. Beberapa pakan alami yang bagus untuk kura-kura yaitu jangkrik, udang, ikan, cumi-cumi, kuning telur, cacing, pepaya, kubis, kangkung, dan tahu. Anda juga bisa menggunakan pelet khusus kura-kura bila tidak ingin repot mengatur asupan nutrisinya. Sedangkan beberapa pakan yang harus dihindari oleh kura-kura yaitu bayam dan daging binatang ternak. Untuk kura-kura kecil, pakan diberikan sebanyak 2 kali/hari dan untuk kura-kura dewasa adalah 3 hari sekali.
http://pakarbudidaya.blogspot.co.id/2016/10/cara-beternak-kura-kura-air-tawar.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Organ-Organ Pernapasan Manusia

Dalam bernapas merupakan salah ciri dari makhluk hidup, yang semua makhluk hidup melakukan dalam proses ini, demikian juga pada manusia. Ketika bernapas, kita menghirup oksigen (O2) dan mengembuskan karbon dioksida (CO2). Kita harus menghirup oksigen karena setiap sel penyusun tubuh sangat membutuhkan oksigen. Tanpa oksigen, pada sel-sel penyusun tubuh manusia terutama sel-sel otak akan menjadi rusak hanya dalam beberapa menit. Oksigen digunakan untuk pembakaran zat-zat makanan (protein, lemak dan karbohidrat) dalam sel-sel tubuh. Dalam pembakaran itu menghasilkan energi serta karbon dioksida. Dengan energi inilah yang digunakan manusia untuk melakukan kegiatan sehari-harinya. Didalam manusia terdapat berbagai macam organ penyusun sistem pernapasan. Pada sistem pernapasan pada manusia meliputi mekanisme secara sederhana dan organ-organ penyusun sistem pernapasan.

Sistem Transportasi Pada Tubuh Manusia

Transportasi merupakan suatu proses yang terjadi pada tubuh manusia, dimana darah mengedarkan zat-zat dan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Darah juga mengambil zat yang sudah tidak terpakai untuk dikeluarkan oleh tubuh. Transportasi pada manusia alat utamanya adalah darah. Darah beredar didalam tubuh manusia dengan dibantu oleh jantung dan juga dibantu oleh pembuluh darah.  Darah merupakan sistem transportasi pada manusia yang utama. Komponen darah terdiri dari kopusker yaitu merupakan unsur padat dari darah, terdiri dari eritrosit, lekosit, dan trombosit. Serta plasma darah yang merupakan cairan dalam darah. Proses normalnya darah adalah proses yang terjadi pada pembuluh darah. Jadi pembuluh arteri di dalam tubuh akan mengalirkan darah dengan bersambung pada kapiler, kapiler ini nantinya akan bertemu dengan pembuluh yang memliki ukuran kecil yang di sebut venula hingga akhirnya darah akan menuju ke pembuluh vena yang nantinya akan mengalir ke jantung lalu ke paru-paru. Fungs

Rumah Minimalis Tipe 21

Pada dasarnya rumah dengan type 21 ini adalah digunakan oleh 2 orang saja karena biasanya hanya terdapat 1 kamar atau 2 kamar saja. Rumah model ini biasa menjadi digunakan oleh para pengantin baru yang belum memiliki banyak anggota keluarga. Rumah model ini sederhana dan biaya untuk membuatnya juga hemat sehingga bisa menjadi pilihan bagi keluarga baru sebelum memiliki rumah yang lebih luas. Rumah model ini bisa terlihat bagus dan bisa mencukupi anggota keluar kecil dengan menerapkan konsep dan desain yang tepat. Konsep yang sangat disarankan adalah menggunakan konsep minimalis karena akan membuat rumah type 21 ini lebih simple dan terkesan luas, tentunya mempunyai tampilan yang indah dan modern. Tipe rumah 21 merupakan model rumah yang dibangun diatas lahan dengan total luas bangunan saja mencapai 21 m², contohnya rumah berukuran 6m x 3,5m. Ukuran lahan pada rumah tipe ini biasa dipadukan bersama lahan seluas 6m x 10m = 60 m² atau 6m x 12m = 72 m². Dari sinilah muncul tipe rumah