Langsung ke konten utama

Rumah Adat Batak


Rumah Bolon (www.tradisikita.my.id)

Rumah Balai Batak Toba adalah rumah adat dari daerah Sumatera Utara. Rumah ini terbagi atas dua bagian yaitu jabu parsakitan dan jabu bolon. Jabu parsakitan adalah tempat penyimpanan barang. Tempat ini juga terkadang dipakai sebagai tempat untuk pembicaraan terkait dengan hal-hal adat. Jabu bolon adalah rumah keluarga besar. Rumah ini tidak memiliki sekat atau kamar sehingga keluarga tinggal dan tidur bersama. Rumah Balai Batak Tobajuga dikenal sebagai Rumah Bolon.
Bagi masyarakat Batak, rumah ini tampak seperti seekor kerbau yang sedang berdiri. Pembangunan rumah adat suku Batak ini dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat Batak. Rumah ini berbentuk seperti rumah panggung yang disangga oleh beberapa tiang penyangga.Tiang penyangga rumah biasanya terbuat dari kayu.
Rumah Balai Batak Toba mempunyai bahan dasar dari kayu. Menurut kepercayaan masyarakat Batak, rumah ini terbagi ke dalam tiga bagian yang mencerminkan dunia atau dimensi yang berbeda-beda. Bagian pertama yaitu atap rumah yang diyakini mencerminkan dunia para dewa.Bagian kedua yaitu lantai rumah yang diyakini mencerminkan dunia manusia. Bagian yang ketiga adalah bagian bawah rumah atau kolong rumah yang mencerminkan dunia kematian.
Rumah Bolon adalah rumah adat suku batak di Sumatera Utara. Pada zaman dahulu kala, rumah bolon adalah merupakan tempat tinggal raja-raja di Sumatera Utara, dimana tercatat ada 14 raja antara lain: Pangultop-ultop 1624-1648 ; Ranjinman (1648 –  1669),  Nanggaraia (1670 – 1692), Butiran (1692 – 1717), Bakkararaja (1738-1738), Baringin (1738-1769), Bona Batu (1769-1780), Raja Ulan (1781-1769), Atian (1800-1825), Horma Bulan (1826-1856), Raondop (1856-1886), Rahalim (1886-1921), Karel Tanjung (1921-1931) dan Mogang (1933-1947).
Rumah Bolon terdiri dari beberapa jenis, dan rumah adat yang dapat ditemuan di masyarakat Batak yaitu rumah Bolon Toba, rumah Bolon Simalungun, rumah Bolon Karo, rumah Bolon Mandailing, rumah Bolon Pakpak dan rumah Bolon Angkola. Setiap rumah mempunyai ciri khasnya masing-masing Sayangnya, rumah Bolon saat ini jumlah tidak terlalu banyak sehingga beberapa jenis rumah Bolon bahkan sulit ditemukan.
Rumah Bolon berbentuk panggung dengan tiang-tiang bulat bergaris tengah sekitar 40 cm menjadi penyangganya. Di sebelah kiri dan kanan tiang rumah ada ukiran yang menggambarkan payudara sebagai lambang kesuburan (odap-odap). Ada juga ukiran cicak sebagai lambang penjaga dan pelindung rumah (boraspati). Dinding rumah bolon berupa papan setebal 15 cm dihiasi ornamen khas Simalungun warna merah, hitam, dan putih yang menampilkan pandangan kosmologis dan filosofis budaya Batak. Ukiran khas Batak yang disebut gorga adalah ornamen yang mengandung unsur mistis  penolak bala. Ukiran gorga ditempatkan di dinding rumah bagian luar. umumnya ukiran itu berbentuk lukisan hewan seperti cicak, ular ataupun kerbau. Padi  dan leher simbol kerbau yang terpasang di ujung bubungan atap, diikatkan seutas tali menggantung dua tatabu (labu berisi ramuan magis) disebut tanjung banu yang berfungsi untuk menang¬kal petir dan api. Sedangkan atap rumah terbuat dari ijuk.
Rumah bolon terdiri dari beberapa bagian. Bagian depan (lopou). menja¬di tempat puang pardahan (isteri raja pemasak makanan tamu) dan puang poso (pemasak nasi raja). Di sisi kanannya, terdapat kamar tidur raja dengan bentuk layaknya rumah kecil yang memiliki atap, dinding dan pintu. Sedangkan dikolong kamar tidur tersebut, ada sebuah kamar ajudan raja yang dikebiri (ikasihkon).
Di dinding sebelah kanan ada dua gong (ogung) dan jika anak raja lahir putri, gong ini dipalu dalam bilangan genap. Sebalik¬nya, lahir putra, bedil untuk upacara adat tersimpan agak ke dalam diletuskan dalam bilang¬an ganjil.
Karena raja sering kawin, lopou pun menjadi sempit, sehing¬ga diperluas ke belakang dan di-beri nama (Rumah Bolon). Inilah yang dihuni puang parorot (istri raja penjaga anak).
puang paninggiran (pimpinan upacara kesurupan), puang pamokkot (pimpinan upacara me-masuki rumah baru), puang siappar apei (pengatur ruangan dan memasang tikar), puang siombah bajut (pimpinan pembawa peralatan makan sirih), puang bona, puang bolon (permaisuri), puang panakkut (bertugas di rumah bolon) dan puang juma bolang (istri raja memimpin perladangan).
Di sini juga, ada tiang pan ra¬ja, tempat peletakan tanduk kerbau tanda penabalan raja. Ada 13 jumlah tanduk kerbau, menyatakan banyaknya raja
Rumah bolon didirikan oleh Raja Tuan Rahalim, raja yang gagah perkasa dan memi¬liki 24 istri. Tapi, yang tinggal di istana hanya puang bolon (permaisuri) dan 11 orang nasi puang (selir) serta anaknya sebanyak 46 orang. Yang 12 orang lagi tinggal dikampung-kampung di wilayah kerajaannya. Sedangkan raja terakhir yang menempati Rumah bolon adalah Tuan Mogang Purba, dimana setelah Kemerdekaan RI yaitu pada tahun 1947 berakhir pula kedaulatan raja dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kemudian pada tahun 1961, pewaris Rumah Bolon menyerahkan rumah bolon beserta perangkatnya kepada Pemerintah Daerah Sumatera Utara/Pemda Simalungun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Organ-Organ Pernapasan Manusia

Dalam bernapas merupakan salah ciri dari makhluk hidup, yang semua makhluk hidup melakukan dalam proses ini, demikian juga pada manusia. Ketika bernapas, kita menghirup oksigen (O2) dan mengembuskan karbon dioksida (CO2). Kita harus menghirup oksigen karena setiap sel penyusun tubuh sangat membutuhkan oksigen. Tanpa oksigen, pada sel-sel penyusun tubuh manusia terutama sel-sel otak akan menjadi rusak hanya dalam beberapa menit. Oksigen digunakan untuk pembakaran zat-zat makanan (protein, lemak dan karbohidrat) dalam sel-sel tubuh. Dalam pembakaran itu menghasilkan energi serta karbon dioksida. Dengan energi inilah yang digunakan manusia untuk melakukan kegiatan sehari-harinya. Didalam manusia terdapat berbagai macam organ penyusun sistem pernapasan. Pada sistem pernapasan pada manusia meliputi mekanisme secara sederhana dan organ-organ penyusun sistem pernapasan.

Rumah Minimalis Tipe 21

Pada dasarnya rumah dengan type 21 ini adalah digunakan oleh 2 orang saja karena biasanya hanya terdapat 1 kamar atau 2 kamar saja. Rumah model ini biasa menjadi digunakan oleh para pengantin baru yang belum memiliki banyak anggota keluarga. Rumah model ini sederhana dan biaya untuk membuatnya juga hemat sehingga bisa menjadi pilihan bagi keluarga baru sebelum memiliki rumah yang lebih luas. Rumah model ini bisa terlihat bagus dan bisa mencukupi anggota keluar kecil dengan menerapkan konsep dan desain yang tepat. Konsep yang sangat disarankan adalah menggunakan konsep minimalis karena akan membuat rumah type 21 ini lebih simple dan terkesan luas, tentunya mempunyai tampilan yang indah dan modern. Tipe rumah 21 merupakan model rumah yang dibangun diatas lahan dengan total luas bangunan saja mencapai 21 m², contohnya rumah berukuran 6m x 3,5m. Ukuran lahan pada rumah tipe ini biasa dipadukan bersama lahan seluas 6m x 10m = 60 m² atau 6m x 12m = 72 m². Dari sinilah muncul tipe rumah

Sistem Transportasi Pada Tubuh Manusia

Transportasi merupakan suatu proses yang terjadi pada tubuh manusia, dimana darah mengedarkan zat-zat dan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Darah juga mengambil zat yang sudah tidak terpakai untuk dikeluarkan oleh tubuh. Transportasi pada manusia alat utamanya adalah darah. Darah beredar didalam tubuh manusia dengan dibantu oleh jantung dan juga dibantu oleh pembuluh darah.  Darah merupakan sistem transportasi pada manusia yang utama. Komponen darah terdiri dari kopusker yaitu merupakan unsur padat dari darah, terdiri dari eritrosit, lekosit, dan trombosit. Serta plasma darah yang merupakan cairan dalam darah. Proses normalnya darah adalah proses yang terjadi pada pembuluh darah. Jadi pembuluh arteri di dalam tubuh akan mengalirkan darah dengan bersambung pada kapiler, kapiler ini nantinya akan bertemu dengan pembuluh yang memliki ukuran kecil yang di sebut venula hingga akhirnya darah akan menuju ke pembuluh vena yang nantinya akan mengalir ke jantung lalu ke paru-paru. Fungs